Apakah anda ingin mengetahui pasangan anda telah mengalami orgasme atau belum? Dan bagaimana mengetahui bahwa pasangan/anda telah mencapai orgasme? Dan orgasme sendiri itu apa sih? Berikut ini adalah beberapa fakta ilmiah yang berkaitan dengan 'misteri' orgasme, sedangkan teknik untuk membuat pasangan anda mencapai orgasme ganda, secara lengkap bisa anda lihat pada Teknik Membuat Wanita Multi Orgasme.
Orgasme sebenarnya adalah puncak respon seksual tubuh ketika berhubungan intim. Pada saat orgasme, seseorang mengalami perasaan yang intens dari kesenangan fisik yang dilakukannya. Orgasme berarti pelepasan tiba-tiba ketegangan seksual yang terkumpul, yang mengakibatkan kontraksi otot ritmik di daerah pinggul yang menghasilkan sensasi kenikmatan yang tinggi dan diikuti relaksasi yang cepat. Ini biasanya berlangsung untuk beberapa detik. Orgasme juga sebagian merupakan pengalaman psikologis akan kenikmatan dan pembuangan, saat pikiran difokuskan hanya pada pengalaman pribadi. Orgasme kadang-kadang disebut klimaks atau kedatangan.
Orgasme berbeda dari satu orang ke orang lain dan untuk setiap individu pada waktu yang berbeda. Terkadang orgasme merupakan gelombang sensasi yang meletup-letup dan menakjubkan, sementara lainnya lebih ringan, halus dan tidak terlalu kuat. Perbedaan intensitas orgasme dapat disebabkan faktor fisik, seperti kelelahan dan lamanya waktu sejak orgasme terakhir, sekaligus juga faktor psikososial, termasuk suasana hati, hubungan dengan pasangan, aktivitas, harapan, dan perasaan mengenai pengalaman itu.
Ada beberapa komponen fisiologis dari orgasme. Pertama, orgasme merupakan respon total tubuh, bukan hanya kondisi pinggul. Pola gelombang otak telah menunjukkan perubahan yang nyata selama orgasme, dan otot-otot pada banyak area tubuh yang berbeda berkontraksi selama tahap respon seksual ini. Beberapa orang mengalami kontraksi otot wajah yang tidak disengaja, menghasilkan mimik yang tampak seperti meringis atau ekspresi ketidaknyamanan atau ketidaksenangan, namun ini sebenarnya indikasi dari rangsangan seksual yang tinggi.
Ciri fisik yang paling khas dari orgasme adalah sensasi yang ditimbulkan oleh kontraksi ritmik berkelanjutan dari otot pubokoksigeus. Bersamaan dengan kontraksi dari Spinkter anal (otot cincin yang menyempitkan atau meregangkan mulut dubur), rectum dan perineum, rahim dan lapisan luar ke-3 vagina (landasan orgasmik) untuk wanita, dan pembuluh dan otot ejakulatori di sekitar penis untuk pria, ini menyusun refleks orgasme. Beberapa kontraksi pertama kuat dan dekat satu sama lain, terjadi dalam interval sekitar 0,8 detik. Sementara orgasme berlanjut, kontraksi akan berkurang baik secara intensitas maupun lamanya, dan terjadi pada interval yang lebih jarang.
Walau terdapat perbedaan anatomi antara alat kelamin pria dan wanita, orgasme pada pria dan wanita secara fisiologis dan psikologis, atau subjektif, sangat serupa. Sebenarnya, penelitian telah dilakukan dimana para 'ahli' tidak dapat menentukan jenis kelamin dengan pasti saat membaca gambaran orgasme-orgasme yang semua petunjuk anatominya dihilangkan.
Para wanita telah menjelaskan bahwa sensasi orgasme dimulai dengan perasaan tegang, lalu diikuti dengan cepat oleh perasaan nikmat yang biasanya mulai di klitoris dan menyebar ke pinggul. Alat-alat kelamin seringkali digambarkan menjadi hangat, seperti disetrum atau geli, dan sensasi fisik ini biasanya menyebar melalui beberapa bagian dari tubuh. Kebanyakan wanita juga merasakan kontraksi otot di vagina atau pinggul bawah mereka, sering disebut sebagai 'denyut pinggul'.
Rangsangan yang cukup disekitar klitoris dan (bagi sejumlah wanita) tekanan pada serviks atau bagian-bagian sensitif lainnya bisa menyebabkan kesempurnaan pelvis dan ketegangan tubuh untuk mencapai puncak. Orgasme merupakan titik dimana semua ketegangan secara tiba-tiba terlepas secara beruntun tanpa disengaja dan kontraksi otot yang menyenangkan yang memompa darah keluar dari jaringan pelvis.
Perasaan subyektif orgasme pada pria telah dilukiskan cukup konsisten sebagai diawali dengan sensasi kehangatan atau tekanan mendalam yang berhubungan dengan 'ejakulasi tak terhindarkan', tahap dimana ejakulasi tak bisa dihentikan. Itu lalu dirasakan sebagai kontraksi nikmat yang tajam dan kuat, yang melibatkan otot pubokoksigeus, sfinkter anal, rektum, perineum dan kemaluan. Beberapa pria melukiskan bagian ini sebagai sensasi pemompa. Akhirnya, aliran hangat cairan atau sensasi 'penembakan' menggambarkan proses sebenarnya aliran semen (cairan sperma) melalui uretra (saluran kencing dalam kemaluan selama ejakulasi). Penting untuk diketahui bahwa orgasme dan ejakulasi bukan merupakan kesatuan di peristiwa yang sama. Walau mereka biasanya terjadi bersamaan, seorang pria dapat mencapai orgasme tanpa berejakulasi.
Perbedaan utama antara fase orgasmik wanita dan pria adalah jauh lebih banyak wanita daripada pria yang memiliki kemampuan fisik untuk mencapai satu atau lebih orgasme tambahan dalam waktu singkat tanpa jatuh di bawah tingkat kenaikan gairah seksual. Mengalami orgasme berulang tergantung pada rangsangan dan minat seksual berkelanjutan. Karena semuanya ini tidak terjadi setiap kali bagi kebanyakan wanita, orgasme berulang tidak terjadi pada setiap hubungan seksual. Di sisi lain, saat berlangsungnya ejakulasi, pria memasuki tahap pemulihan yang disebut periode refraktori (pembelokan/pembubaran). Selama waktu ini, orgasme atau ejakulasi lebih lanjut secara fisik tidak mungkin. Namun, beberapa pria bisa belajar mendapat orgasme tanpa berejakulasi, dengan begitu menjadikannya mungkin untuk mengalami orgasme berulang.
Perlukah orgasme?
Pria biasanya selalu menginginkan klimaks. Tapi bagi wanita, belum tentu. Wanita yang mudah orgasme, tak selalu menyukai seks. Tapi bagi yang suka seks, jangan-jangan malah belum pernah mengalami orgasme.
Umumnya wanita lebih menuruti kata hati. Ada kalanya ia ingin menyenangkan pasangannya, hingga untuk itu ia cukup puas tanpa mencapai orgasme. Bahkan, bisa saja ia berpura-pura mengalaminya hanya untuk menenteramkan hati pasangannya. Di lain waktu, boleh jadi ia amat menginginkannya.
Yang perlu diingat, pertanyaan-pertanyaan tentang orgasme ini sebaiknya tak dilontarkan ketika Anda sedang melakukannya. Jika seorang pria selalu saja bertanya, "Kamu sudah siap? Kamu sudah 'dapat'?, percayalah, konsentrasi wanita akan terganggu. Orgasmenya menjauh, dan akhirnya pria pun bakal 'rugi bandar' karena ikut kehilangan minat. Karena itu, orgasme atau tidak, mengapa tidak dinikmati saja hubungan seks yang indah itu
Sisi Ilmiah Orgasme Wanita
Bisakah wanita berejakulasi? Statistik dari sebuah penelitian di Amerika menyebutkan 40% dari responden mengatakan bahwa mereka mengeluarkan semacam cairan padat pada saat orgasme. Banyak penelitian dan laporan-laporan mendukung hasil penelitian itu, kebanyakan wanita yang mengalami ejakulasi mengaku itu sebagai reaksi langsung dari stimulasi G-spot yang dirasakannya.
Stimulasi itu tidak hanya pada saat para wanita itu melakukan hubungan seksual tapi juga ketika ia melakukan cunnilingus (oral seks pada wanita) dan stimulasi klitoris manual seperti masturbasi. Dengan ditemukannya hasil penelitian ini, beberapa kalangan pengamat dan ilmuwan seks berusaha mencari cara untuk memaksimalkan kemampuan para wanita itu mencapai ejakulasi. Dan tanpa bantuan serta kerjasama pria hal ini tidak mungkin terwujud.
Pertama, penting sekali untuk saling terbuka dan senantiasa berkomunikasi satu sama lain serta saling berbagi pengalaman seksual yang menyenangkan. Ini akan berguna ketika Anda berusaha mencapai ejakulasi yang diinginkan, karena ketika Anda mulai merasakan kehadiran rasa ingin berejakulasi biasanya diiringi oleh rasa ingin kencing. Seandainya itu adalah kencing dan bukan ejakulasi, Anda tidak akan trauma karena malu dihadapan pasangan dan siap untuk mencobanya lain waktu.
Persilakan jari kekasih Anda untuk mencari dan mengeksplorasi dalam vagina untuk mencari otot dan selaput lembut yang sangat sensitif di dalamnya. Kedalamannya kira-kira setengah jari dan jangan ragu untuk memberinya komentar tentang rasa yang Anda rasakan. Ketika kekasih Anda menemukan tempat yang tepat, bilang padanya untuk memainkan dua atau tiga jarinya dengan menggosok-gosokkannya. Dan jangan kaget kalau Anda tiba-tiba mengeluarkan cairan seperti layaknya mengeluarkan urine.
Sebelum melakukannya dengan pasangan Anda , sangat penting untuk memberitahunya bahwa tidak semua wanita punya kemampuan untuk berejakulasi. Dan katakan juga bahwa mereka yang bisa berejakulasi belum tentu mampu berorgasme sebaik mereka yang tidak berejakulasi. Kelihaian cinta dan kepuasan Anda berdua bukan terletak pada berejakulasi atau tidak tapi lebih pada kemana Anda membawa arah cinta Anda.
Orgasme Mulut Rahim
Orgasme ini mencakup vagina serta serviks atau mulut rahim dan konon ada juga wanita yang bisa mencapai orgasme pada rahimnya. Orgasme ini bermula dari vagina atau mulut rahim dan dari sanalah menyebar getaran listrik yang mengejutkan pada puncak rangsangan vagina dan mulut rahim. Dengan rangsangan pada vagina, liang vagina menjadi semakin licin dan berlendir.
Pada saat semakin dekat orgasme, terjadi pengerutan yang siap meledak, seolah-olah suatu obyek tengah disemprotkan dari vagina. Kontraksi otot panggul dan uterus, serta anus bisa saja terjadi. Pada waktu orgasme, kadang-kadang terjadi dimana penis atau segala macam obyek yang digunakan untuk merangsang terdorong keluar karena kekuatan kontraksi tersebut.
Orgasme vagina telah menjadi sesuatu yang normal dan wajar karena sebagian besar bagian vagina, diketahui banyak memiliki ujung saraf seksual. Dinding dasar vagina secara praktis kurang dapat merasakan erotisme, demikian juga dinding-dinding vagina bagian samping. Sangat sedikit wanita yang melaporkan beberapa sensasi erotis ringan pada rangsangan apa yang disebut pusat penerimaan sensor seksual.
Konon sebagian besar wanita bahkan mungkin seluruhnya memiliki wilayah erotis seputar vagina yang bila dirangsang melalui sentuhan bisa menyebabkan orgasme. Ini terjadi karena kepekaan liang vagina berbeda-beda pada setiap wanita. Area sensitif pun juga bervariasi. Jadi tidak dapat disangkal bahwa banyak wanita yang sensitif pada vaginanya dan bisa mencapai klimaks dari stimuli rangsangan vagina atau mulut rahim.
Penyebab orgasme vagina adalah gerakan penis sewaktu terjadi penetrasi. Gerakan keluar masuk dan desakan berirama yang menentukan dorongan panggul yang terjadi selama penetrasi merupakan kenikmatan yang memberikan sensasi penetrasi yang dalam. Tekanan dari penis pada akhirnya melebarkan vagina sedangkan getaran kuat dan berirama terjadi karena gerakan kedua tubuh selama organ-organ seks berdekatan. Getaran tersebut memicu kenikmatan pada vagina dan rahim. Selain itu juga terbukti bahwa banyak wanita merasa bahwa kedua titik sensitif tadi menyebabkan terjadinya orgasme vagina atau mulut rahim.
Pada dasar vagina dan mulut rahim, terdapat ujung-ujung saraf seks, karena itu tak heran bila sejumlah wanita bisa merasakan bila pasangannya menyemprotkan maninya ke dalam liang mulut rahim. Kontraksi rahim selama orgasme telah lama disadari sejumlah wanita dan ini terasa sangat menyenangkan bagi wanita yang dapat merasakannya.
Pada penetrasi penis, wanita dapat menemukan kenikmatan ketika vagina mengembang. Jika penis tebal dan besar diameternya, justru menyebabkan sedikit wanita mengalami orgasme dari sensasi yang menyertai penetrasi penis tersebut. Justru sebenarnya rasa nikmat semakin meningkat akibat pengembangan dinding vagina ketika terdesak penis yang tebal.
Orgasme vagina juga mencakup serviks atau mulut rahim. Oleh karenanya penetrasi penis yang panjang bisa memicu orgasme jika kepala penis menyentuh serviks. Bagi sejumlah orang, klimaks banyak dipicu oleh tekanan awal dan rangsangan bagian servis, tanpa perlu melakukan menggerakkan penis dengan gerakan memompa. Pada saat itu mulut rahim benar-benar melebar siap menerima kepala penis. Biasanya dapat pasangan Anda rasakan hisapan terlihat jelas dihasilkan oleh kontraksi uterus ketika uterus mengambil mani.
Dengan demikian terbukti bahwa mulut rahim juga sangat peka terhadap rangsangan. Kepekaan ini juga meluas ke rahim akibat dorongan penis yang berirama selama penetrasi. Sensasi nyeri hingga sensasi nikmat pada orgasme vagina atau mulut rahim membuktikan kepekaan dari organ seksual wanita. Sat hal terbukti lagi bahwa rahim memainkan peran yang sangat penting dalam sistem saraf seks wanita dan ini memang tidak dapat dipungkiri lagi
Anda Adalah Penguasa Orgasme
Selama ini banyak orang telah disetir oleh sebuah reaksi seksual alami yang dianggap sebagai puncak kenikmatan hubungan intim, yaitu orgasme. Jangan heran bila setiap hubungan intim terjadi, orang pada umumnya menunggu-nunggu saat orgasme tiba dan melupakan kenikmatan hubungan intimnya sendiri. Sadarkah Anda bahwa Anda pun dapat mengatur orgasme Anda sendiri?
Umumnya pria dan wanita akan pesimis dalam hal ini, namun bila Anda telah mengetahui rahasianya, sudah pasti Anda akan terus menggunakannya hingga Anda tua nanti. Anda adalah milik diri Anda sendiri, demikian juga dengan kenikmatan dan orgasme Anda. Kendalikan orgasme Anda dengan cara latihan otot seputar alat vital, pengukuran kemampuan orgasme dan pengendalian diri selama berhubungan intim.
Tentu Anda tahu bahwa otot-otot sekitar vagina akan menegang ketika Anda mengalami orgasme. Bila aliran darah mengalir lancar ke sekitar vagina, sudah pasti otot-otot tersebut akan semakin kuat berkontraksi. Kontraksi inilah yang menggambarkan klimaks yang lebih lama dan indah, apalagi bila dapat menghasilkan kekejangan di seluruh tubuh Anda.
Untuk mendapatkan hasil maksimal ini Anda perlu memperkuat kendali otot seputar vagina. Caranya, kuncupkan otot vagina Anda, tahan selama dua detik lalu lepaskan kembali. Ulangi latihan itu sebanyak 20 kali, tiga kali sehari. Bila penetrasi terjadi, pasangan Anda akan mendapatkan hasil yang sempurna dari latihan ini.
Tidak hanya latihan otot vagina saja, Anda pun harus memiliki kemampuan dalam membayangkan orgasme yang akan terjadi dalam diri Anda. Semua orang dapat mencapai orgasme yang benar-benar merupakan klimaks dari hubungan intimnya. Caranya, tanamkan dalam benak Anda baik-baik keyakinan pada diri Anda bahwa Anda dapat menghasilkan orgasme yang dahsyat bila Anda menikmati hubungan intim dengan pasangan Anda tanpa beban harus mencapai orgasme.
Tanamkan pula bahwa hubungan intim yang Anda berdua lakukan adalah untuk mencapai kenikmatan dan kebersamaan yang tulus Anda bersama pasangan Anda. Bila Anda mampu menelusuri pemicu fisik dan psikologis yang dapat membangkitkan gairah Anda, lakukanlah. Biasakan diri untuk memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari agar diri Anda selalu siap untuk berhubungan intim.
Jangan biarkan orgasme terjadi terlalu cepat. Anda perlu membuat skala gairah Anda dari satu sampai sepuluh untuk menentukan tingkat gairah Anda. Pastikan tingkat ke sepuluh mejadi puncak orgasme Anda. Setiap mencapai tingkat tertentu, berhentilah sejenak sampai gejolaknya meredakannya. Hal ini bertujuan untuk pencapaian klimaks secara bergelombang pada diri Anda.
Ketahuilah bahwa teknik ini dapat memaksimalkan pelepasan endorfin dan menghasilkan orgasme yang benar-benar simultan. Anda dapat mencapainya dengan memperpanjang pemanasan dan melakukan hubungan intim secara halus dan perlahan, tidak langsung pada targetnya.